Kompetensi Inti
3. Memahami pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar
dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
3.3. Menganalisis keunggulan dan
keterbatasan ruang dalam permintaan dan penawaran, teknologi serta pengaruhnya
terhadap interaksi antarruang bagi kegiatan ekonomi, sosial, budaya di
Indonesia dan negara-negara ASEAN.
4.3. Menyajikan hasil analisis
tentang keunggulan dan keterbatasan ruang dalam permintaan dan penawaran,
teknologi serta pengaruhnya terhadap interaksi antarruang bagi kegiatan
ekonomi, sosial, budaya di Indonesia dan negara-negara ASEAN.
Kegiatan menurunkan barang di pelabuhan yang berasal dari negara lain merupakan kegiatan perdagangan internasional. Tidak ada satu negara di dunia yang dapat menghasilkan seluruh kebutuhannya sendiri. Negara maju sekalipun seperti Amerika Serikat tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Amerika tidak dapat memproduksi minyak, sehingga mereka membeli minyak dari Timur Tengah, begitupun sebaliknya negara Timur Tengah membutuhkan barang dari negara lain.
Perdagangan internasional atau antar negara terdapat barang keluar dan barang masuk dari satu negara ke negara lain artinya negara yang kelebihan barang akan mengirimkan barangnya ke negara lain. Sehingga muncul beberapa istilah yang perlu kalian pahami dalam pembelajaran ini, yakni:
1. Ekspor adalah mengirimkan atau menjual barang ke negara lain
2. Impor adalah masuknya barang dari negara lain
3. Eksportir adalah negara pelaku ekspor
4. Importir adalah negara pelaku impor.
Dalam perdagangan internasional terdapat arus barang keluar dan arus barang masuk. Secara tidak langsung dalam perdagangan internasional terjadi tukar-menukar barang antarnegara.
Perdagangan Internasional adalah proses pertukaran barang dan jasa antara dua negara atau lebih dengan tujuan mendapatkan keuntungan/laba.
Terdapat perbedaan antara perdagangan dalam negeri dan perdagangan internasional:
Faktor pendorong terjadinya perdagangan internasional:1. Perbedaan sumber daya alam yang dimiliki oleh setiap negara
2. Perbedaan tingkat kualitas sumber daya manusia
3. Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi
4. Perbedaan budaya suatu bangsa
5. Perbedaan harga barang
6. Perbedaan upah dan biaya produksi
7. Perbedaan selera.
Alat dan Cara Pembayaran dalam Perdagangan Internasional, salah satunya:
1. Pembayaran di muka
Pembayaran di muka (advance payment) adalah sistem pembayaran yang dilakukan importir dengan pembayaran terlebih dahulu sebelum barang dikirim.
Mata uang yang digunakan dalam pembayaran bergantung pada kesepakatan antarkedua negara yang bekerja sama. Dapat menggunakan mata uang negara eksportir maupun importir.
2. Pembayaran kemudian
Pembayaran kemudian (open account) merupakan sistem pembayaran yang dilakukan setelah importir menerima barang dari negara eksportir. Sistem pembayaran dilakukan adanya saling kepercayaan antara eksportir dan importir.
Terdapat kepastian barang dan dokumen kelengkapan diterima importir. Selain itu juga ada kepastian hukum mengenai tranksaksi dan transfer pembayaran.
3. Konsinyasi
Konsinyasi yaitu pengiriman barang-barang ekspor yang bersifat titipan untuk dipasarkan oleh eksportir dengan kesepakatan harga tertentu.
Cara perdagangan dengan sistem titipan, pembayaran kepada penjual dilakukan oleh pembeli setelah barang laku terjual kepada end user atau konsumen. Hak kepemilikan barang masih tetap ada pada penjual.
Cara ini memiliki kelemahan, yaitu pemilik barang tidak dapat menentukan waktu penerimaan pembayaran karena harus menunggu barang laku terjual
Cara Menghitung Kurs Jual dan Kurs Beli beserta Contoh Soalnya:
Kurs jual (ask price) adalah harga jual suatu mata uang yang ditetapkan atau ditawarkan bank, ketika ingin menjual mata uang tersebut kepada pembeli.
Kurs beli merupakan nilai tukar yang dipakai saat pedagang valuta asing, yakni bank, membeli valuta asing.
Contoh menghitung kurs jual:Budi ingin menukar uangnya sebanyak Rp 45 juta dengan mata uang dollar Singapura. Diketahui kurs jual 1 dollar Singapura = Rp 10.000, sementara kurs beli 1 dollar Singapura = 9.000. Berapa banyak uang dollar Singapura yang diterima Budi?
Diketahui:
Uang yang dimiliki Budi= Rp 45 juta
Kurs jual dollar Singapura = Rp 10.000
Kurs beli dollar Singapura = Rp 9.000
Karena Budi ingin menukarkan uang rupiahnya ke dollar Singapura, berarti kurs yang digunakan adalah kurs jual. Karena bank atau money changer akan menjual mata uangnya ke Budi.
Jawab:
Rp 45.000.000 : 10.000 (kurs jual) = 4.500 dollar Singapura. Jadi, Budi akan mendapat 4.500 dollar Singapura ketika menukarkan uang rupiahnya.
Contoh menghitung kurs beli:Reza sedang berada di Thailand untuk liburan. Ia masih memiliki uang sebanyak 5.000 Baht. Ketika hendak kembali ke Indonesia, Reza akan menukarkan uang tersebut di money changer terdekat. Diketahui kurs jual 1 Baht = Rp 2.500, sementara kurs beli 1 Baht = 2.000.
Berapa banyak uang rupiah yang akan diterima Reza?
Diketahui:
Uang yang dimiliki Reza = 5.000 Baht.
Kurs jual Baht Thailand = Rp 2.500
Kurs beli Baht Thailand = Rp 2.000
Karena Reza hendak menukarkan mata uang asingnya kembali ke mata uang Indonesia, berarti kurs yang digunakan ialah kurs beli. Karena Reza akan membeli mata uang rupiah ke money changer.
Jawab:
5.000 x 2.000 (kurs beli) = 10.000.000
Jadi, Reza akan memperoleh uang sebanyak Rp 10.000.000 ketika menukarkan uangnya dari Baht Thailand ke rupiah.
Komentar
Posting Komentar